Minyak Kelapa vs Minyak Nabati: Mana Yang Terbaik Untuk Menggoreng, Mana Yang Dihindari ?

Anda pasti suka banget makan gorengan.
Makanan yang di goreng adalah bagian penting dari kehidupan kita sehari-hari.

Selain enak, memilih minyak goreng yang tepat bisa membuat hidup kita lebih sehat!
bener nih?

YA Bener banget….!

Tahukah Anda, setiap kali kita menggoreng, minyak akan beresiko untuk rusak akibat panas. Sehingga kita harus memilih minyak yang paling stabil dalam menahan perubahan kimia saat dipanaskan sampai suhu tinggi. Hal ini penting diketahui karena terkait konsumsi makanan yang dapat membahayakan kesehatan Anda. Salah satu resiko penggunaan minyak yang tidak tepat adalah menjadikan minyak menjadi rusak karena teroksidasi.

Ketika Anda memasak dengan minyak nabati tak jenuh ganda (seperti minyak canola, minyak zaitun, minyak jagung, dan minyak kedelai), kolesterol yang teroksidasi akan dimasukkan ke dalam tubuh Anda. Minyak tak jenuh akan rusak ketika digunakan memasak karena mengandung rantai karbon bebas. Inilah yang dikenal dengan istilah lemak trans (lemak yang tidak dikenal tubuh dalam kondisi alami).

berbagai minyak

Lemak trans awalnya dikenal dalam minyak nabati dihidrogenasi, agar fasa minyak bisa menjadi padat. Mayoritas minyak nabati (terutama produk import) dibuat dari tanaman rekayasa genetika (GMO), dan proses dengan berbagai penambahan bahan kimia. Jadi tidak hanya lemak tak jenuh ganda yang teroksidasi, namun minyak ini juga mengandung bahan berbahaya lain, seperti toksin glifosat yang ditemukan pada jagung GMO dan kedelai GMO.

Kini banyak riset yang mengkaji hubungan erat minyak trans dan meningkatnya risiko penyakit kronis seperti kanker payudara dan penyakit jantung.

Satu-satunya Minyak yang Paling Ideal Untuk Menggoreng : Minyak Kelapa

Dari semua minyak yang tersedia di pasaran, minyak kelapa adalah minyak terbaik untuk memasak karena lemak jenuh, artinya minyak yang stabil dan tahan terhadap panas. Catat juga, minyak kelapa adalah salah satu lemak yang memiliki kandungan asam laurat dan rantai lemak menengah (MCFA) yang dikenal bermanfaat bagi tubuh Anda.

Meskipun Anda banyak mendengar minyak zaitun sebagai “minyak paling sehat”, tidak berarti minyak ini baik untuk digunakan untuk memasak. Minyak zaitun merupakan lemak monounsaturated, yang berarti memiliki satu ikatan rangkap dalam struktur asam lemaknya dan kelebihan asam oleat dapat menciptakan ketidakseimbangan yang dikaitkan dengan peningkatan kelengketan darah yang berakibat resiko kanker payudara dan penyakit jantung.

Namun, minyak zaitun adalah lemak baik yang dapat Anda gunakan untuk penggunan langsung seperti campuran salad. Memanaskan minyak zaitun 100-125 derajat celcius, akan berisiko membuat minyak teroksidasi yang bisa membahayakan tubuh Anda. Di beberapa industri juga berusaha mencegah minyak zaitun Anda menjadi tengik (rusak) dengan menambahkan satu tetes astaxanthin.

[products ids=”90,577″]

Anda bisa membandingkan beberapa jenis minyak termasuk kandungannya. Penting untuk mengetahui bahwa istilah “lemak jenuh” itu bukan berarti lemak yang buruk. Lemak jenuh bukan penyebab penyakit jantung. Ketika Anda memerlukan minyak goreng untuk memasak, minyak kelapa yang berkualitas bagus dapat digunakan menggantikan jenis minyak goreng lainnya untuk berbagai jenis masakan Anda.

Perlu juga diketahui, minyak kelapa beraneka ragam jenis pengolahannya, dan faktor ini akan sangat mempengaruhi terhadap manfaat kesehatan. Sebagian besar minyak kelapa dipasaran diproses dari kopra dengan metode RBD (Refine, Deodorize, Bleaching) yang mengandung banyak bahan kimia dalam pengolahan.

Pastikan bahwa minyak goreng kelapa Anda diproses alami, tanpa RBD, tanpa bahan kimia, mungkin proses tradisional seperti yang dilakukan kakek nenek kita di jaman dulu adalah proses yang paling ideal.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *